Selasa, 26 Oktober 2010

Konflik menurut Stoner dan Freeman


Storming merupakan Konflik yang terjadi didalam sebuah Kelompok. Sebetulnya apa definisi dari konflik itu sendiri?
Menurut Stoner dan Freeman(1989:392) membagi pandangan Konflik itu sendiri menjadi dua bagian, yaitu pandangan tradisional (Old view) dan pandangan modern (Current View):
1.   Pandangan tradisional.
Pandangan tradisional menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang optimal, konflik harus dihilangkan. Konflik biasanya disebabkan oleh kesalahan pemimpin dalam sebuah kelompok atau organisasi dalam merancang dan memimpin organisasi. Dikarenakan kesalahan ini, seorang pemimpin sebagai pihak yang  bertugas meminimalisasikan konflik. Maksudnya tugas pemimpinlah yang mempunyai wewenang untuk mencegah  terjadinya konflik disebuah kelompok.
2.   Pandangan modern.
Konflik tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan banyak faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi, nilai – nilai, dan sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, pemimpin sebagai pihak yang bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama.Jadi, Pemimpin mempunyai wewenang untuk menengahi apabila adanya konflik yang terjadi dalam kelompok.




Mekanisme Pengolahan Konflik


Setelah Konflik terjadi perlu adanya penanganan tersendiri yang bisa membuat konflik menurun dan bahkan menghilangkan konflik itu sendiri, adanya Mekanisme pengolahan konflik, terdapat 2 mekanisme didalamnya, yaitu mekanisme Negosiasi dan Mekanisme Membangun kepercayaan, dan berikut penjabarannya :

1.   Negosiasi
Apa itu negosiasi? Negosiasi bisa diartikan sebagai suatu perjanjian sebelum kata sepakat diucapkan. Secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi. Tapi itu semua tergantung dari situasi yang seperti apa?.Ada 2 issue yang berkaitan dengan Keberhasilan Negosiasi :
·         distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
·         integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win solution).

2.   Membangun kepercayaan
Kpercayaan itu memang sulit untuk dibangun kepada orang-orang yang baru kita kenal. Tapialangkah baiknya jjika kta sebagai mahluk social yang hidup saling berinteraksi menjalin ssebuah kepercayaan antar setiap individunya, dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku actual tentunya. Apabila sudah terjalin sebuah Kepercayaan kemungkinan besar konflik itu juga bisa tercegah, tentunya dengan memegang kepercayaan itu dengan baik.

Sumber : Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi

Penyebab Konflik terjadi


Adapun Penyebab konflik dalam tahapan perkembangan konflik didalam kelompok yaitu Resolusi,diantaranya :
1.   Interdepence
> tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence shg konflik ↓, maksudnya ketika dalam setiap anggota didalam kelompok itu memiliki kerjasama maka cenderung akan menurunkan konflik yang ada.
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence shg konflik ↑,Berbanding terbalik, jika diantara anggota kelompok itu saling berkompetisi, maka situasi akan semakin memanas dan cenderung akan meningkatkan konflik yang ada. Menurut
Deutch (1949):
·         pure cooperation promotive interdependence : dengan menolong
·         pure competition contrient interdependence : anggota bisa meraih tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya.
2.   Influence strategies
> Stategi Untuk mempengaruhi orang lain, seperti Ancaman, Hukuman dan TReinforcement juga akan meningkatkan konflik yang ada.
3. Misunderstanding dan misperception
> Kadang ketika adanya konflik sering terjadinya kesalahpahaman-kesalahpahaman yang akan membuat konflik yang telah ada menjadi semakin memburuk didalamnya.


Sumber : Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi

Tahapan Perkembangan Konflik

Setelah adanya Forming, dalam Proses dasar dalam kelompok ada juga yang disebut Storming. Storming Merupakan tahapan dimana Munculnya disagreement atau pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan. Hal ini sering terjadi dan wajar adanya karena didalam sebuah kelompok itu terdapat berbagai macam individu yang berlainan satu dan lainnya sehingga kerap timbul pertengkaran atau ketidak sepahaman dalam pemikiran setiap anggotanya.

Adapun tahap-tahap perkembangan konflik itu sendiri, yaitu :
1.   Disagreement
> perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor
2.   Confrontation
> Adanya pertentangan dua orang atau lebih yang disebut verbal attack.
> diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok) dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok). Atau gampangnya munculnya kelompok didalam kelompok.
3.   Escalation
> pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4.   Deescalation
> berkurang atau menurunnya konflik
> anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat.
sues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win
win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan
individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan
dengan perilaku aktualnya
5.   Conflict Resolution
> tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya. Belum adanya penyelesaian yang membuat setiap individu dalam kelompok puas.

Sumber : Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi

Forming dalam Pandangan Pertukaran Sosial

Dalam tulisan ini saya akan membahas sedikit tentang Forming Menurut Pandangan Pertukaran Sosial.
Dalam Pandangan Pertukaran Sosial terdapat Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1.      reward
semacam hadiah yang diperoleh apabila kita berhasil mencapai sesuatu yang baik atau mencapai sesuatu yang butuh pengorbanan dan perjuangan.
2.      cost
Cost yang berarti biaya yang harus kita keluarkan.
minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar-besarnya dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).

Jadi, Forming menurut Pandangan Pertukaran Sosial itu memperhatikan model ketertarikan yang kaitannya dengan kelompok yang akan mempertimbangkan Reward an Cost yaitu hadiah dan biaya. Reward apa yang didapatkan ketika kita masuk kedalam kelompok dan biaya apa saja yang harus kita keluarkan ketika kita berada didalam suatu kelompok.


Sumber : Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi