Setelah adanya Forming, dalam Proses dasar dalam kelompok ada juga yang disebut Storming. Storming Merupakan tahapan dimana Munculnya disagreement atau pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan. Hal ini sering terjadi dan wajar adanya karena didalam sebuah kelompok itu terdapat berbagai macam individu yang berlainan satu dan lainnya sehingga kerap timbul pertengkaran atau ketidak sepahaman dalam pemikiran setiap anggotanya.
Adapun tahap-tahap perkembangan konflik itu sendiri, yaitu :
1. Disagreement
> perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
• apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
• apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
• jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor
2. Confrontation
> Adanya pertentangan dua orang atau lebih yang disebut verbal attack.
> diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok) dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok). Atau gampangnya munculnya kelompok didalam kelompok.
3. Escalation
> pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik → timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4. Deescalation
> berkurang atau menurunnya konflik
> anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat.
sues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win
win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan
individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan
dengan perilaku aktualnya
5. Conflict Resolution
> tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya. Belum adanya penyelesaian yang membuat setiap individu dalam kelompok puas.
Sumber : Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar